6 Fakta Sejarah Majapahit yang Menjadi Simbol Kebesaran Nusantara di Masa Lalu

Jefry N

Fakta Sejarah Majapahit yang Menjadi Simbol Kebesaran Nusantara di Masa Lalu

Temukan berbagai fakta sejarah Majapahit yang menjadi simbol kebesaran Nusantara di masa lalu dan mengungkap kejayaannya sebagai kerajaan terbesar.

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah Nusantara. Dikenal sebagai simbol kebesaran dan kejayaan masa lalu, Majapahit memainkan peran penting dalam membentuk budaya dan sejarah Indonesia.

Artikel ini akan mengungkap 6 fakta sejarah tentang Kerajaan Majapahit yang menunjukkan betapa besar pengaruhnya pada masa itu. Dari pencapaian militer hingga perkembangan budaya, simak berbagai aspek yang membuat Majapahit menjadi simbol kebesaran Nusantara.

1. Raden Wijaya: Pendiri dan Arsitek Majapahit

Majapahit, salah satu kerajaan terbesar di Nusantara, didirikan oleh Raden Wijaya, yang dikenal sebagai Nararya Sanggramawijaya dalam prasasti Kudadu tahun 1294.

Sebagai raja pertama Majapahit, Raden Wijaya, atau Dyah Wijaya seperti yang tercatat dalam kitab Nagarakertagama, adalah tokoh yang lihai dalam berstrategi dan diplomasi.

Gelar “Dyah” yang digunakan menunjukkan status kebangsawannya, yang kemudian berkembang menjadi gelar “Raden” di kalangan bangsawan Jawa.

Menurut kitab Pararaton, Raden Wijaya adalah putra dari Mahisa Cempaka, seorang pangeran dari Singasari. Dia tumbuh di lingkungan kerajaan Singasari dan akhirnya mendirikan Majapahit sekitar tahun 1293 setelah mengalahkan penjajah dari Mongol dalam pertempuran yang sengit.

Kekuasaan Raden Wijaya tidak hanya sebagai seorang pendiri tetapi juga sebagai pemimpin yang berhasil meletakkan dasar-dasar politik dan militer yang kuat untuk kerajaan yang baru.

2. Hayam Wuruk: Puncak Kejayaan Majapahit

Majapahit mencapai masa kejayaannya di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, yang memerintah dari tahun 1350 hingga 1389. Memulai pemerintahannya di usia muda, Hayam Wuruk menunjukkan kemampuan luar biasa dalam memperluas dan mempertahankan kekuasaan Majapahit.

Pada puncak kejayaannya, kerajaan ini menguasai wilayah yang sangat luas meliputi Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura), hingga sebagian kepulauan Filipina..

See also  7 Fakta Unik tentang Matahari yang Menjadi Fokus dalam Studi Astronomi

Hayam Wuruk, yang dijuluki sebagai salah satu raja terbesar yang pernah memerintah di Nusantara, berhasil mempertahankan perdamaian dan kestabilan di dalam kerajaan.

Dukungan kuat dari Mahapatih Gajah Mada, yang merupakan penasihat dan jenderalnya, sangat berpengaruh dalam ekspansi dan penguasaan wilayah tersebut. Selama masa pemerintahannya, Hayam Wuruk juga mendukung perkembangan seni, budaya, dan agama yang mencerminkan kejayaan dan kemajuan Majapahit.

Dokumen sejarah seperti Nagarakertagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada masa Hayam Wuruk, memberikan gambaran detil tentang struktur pemerintahan, kebudayaan, serta ekspansi kerajaan Majapahit.

Kedua tokoh ini, Raden Wijaya dan Hayam Wuruk, melalui kepemimpinan dan visi mereka, tidak hanya memperkuat kerajaan Majapahit, tetapi juga meletakkan fondasi bagi sejarah dan identitas budaya di Indonesia.

3. Gajah Mada: Sang Mahapatih Legendaris Majapahit

Gajah Mada Sang Mahapatih Legendaris Majapahit
Foto: Moh Andri/Facebook

Gajah Mada, yang tercatat dalam sejarah sebagai Mahapatih Majapahit, merupakan sosok kunci dalam pemerintahan Hayam Wuruk dan dalam mencapai puncak kejayaan Majapahit.

Lahir di awal abad ke-14 dari kalangan rakyat biasa, Gajah Mada memulai perjalanannya menuju puncak kekuasaan dengan penuh dedikasi dan disiplin yang tinggi. Untuk bergabung dengan pasukan kerajaan, ia harus menunjukkan kemampuan yang jauh melampaui rata-rata, sebuah perjuangan yang akhirnya membuahkan hasil luar biasa.

Menurut catatan sejarah seperti Nagarakertagama, Gajah Mada dianggap sebagai inkarnasi dari Dewa Wisnu, atau Lembu Muksa, yang memberinya legitimasi dan dukungan kuat dari rakyat Majapahit.

Karier militernya dimulai di pasukan Bhayangkara, sebuah unit elit yang bertugas sebagai pengawal dan penjaga keamanan Raja. Karena kecakapan dan kepemimpinannya, Gajah Mada diangkat menjadi Bekel, atau Kepala Prajurit Bhayangkara.

See also  6 Fakta Menarik Candi Prambanan, Simbol Kejayaan Kerajaan Hindu di Jawa Kuno

Pada tahun 1321, Gajah Mada melanjutkan karier dengan promosi signifikan menjadi Patih di Daha, sebuah wilayah yang lebih besar dan lebih penting dari posisi sebelumnya. Di Daha, dia menerima pendidikan, pelatihan, dan bimbingan yang intensif dari Arya Tadah, Maha Patih saat itu.

Arya Tadah, mengakui potensi besar dalam Gajah Mada, tampaknya sengaja mempersiapkan dia untuk suatu hari nanti mengambil alih posisi yang lebih tinggi.

Dengan dukungan yang kuat dari rakyat dan kepercayaan yang mendalam dari Raja, Gajah Mada akhirnya naik ke posisi Mahapatih Majapahit, menjadi tangan kanan Hayam Wuruk.

Di posisi ini, dia tidak hanya berperan sebagai pemimpin militer, tetapi juga sebagai administrator dan penasehat utama raja. Kecerdasan strategisnya dan kemampuan diplomasi memainkan peran kunci dalam ekspansi dan pengelolaan wilayah Majapahit yang luas.

Gajah Mada terkenal dengan Sumpah Palapa-nya, yang merupakan janji untuk menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit, menunjukkan ambisi dan komitmen yang besar untuk kerajaannya.

4. Sumpah Palapa: Janji untuk Menyatukan Nusantara

Sumpah Palapa adalah janji politik yang diucapkan oleh Gajah Mada saat dilantik sebagai Mahapatih Majapahit, dan merupakan salah satu momen paling penting dalam sejarah Nusantara.

Janji ini tidak hanya mencerminkan ambisi politik tetapi juga dedikasi Gajah Mada terhadap penyatuan wilayah yang kini dikenal sebagai Indonesia dan sekitarnya.

Dalam kitab Pararaton, sumpah tersebut berbunyi,

“Sira Gajah Mada Pepatih amangkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada : ‘Lamun huwus kalah Nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, saman ingsun amukti palapa.

‘” yang artinya, “Saya, Gajah Mada, sebagai patih mangkubumi tidak akan menikmati palapa sampai saya berhasil menyatukan Nusantara, termasuk wilayah Gurun, Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik; baru kemudian saya akan menikmati palapa.”

See also  10 Fakta Menarik Kaisar Nero yang Dikenal Sebagai Pemimpin Terjahat Romawi

Istilah “palapa” sendiri sering diinterpretasikan sebagai kepuasan atau kenikmatan pribadi yang sengaja ditunda Gajah Mada demi mencapai tujuan politiknya.

5. Ekspansi Majapahit dan Implikasi Sumpah Palapa

Sumpah ini menggambarkan visi Gajah Mada untuk membawa seluruh wilayah Nusantara di bawah satu kekuasaan, meliputi Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, Maluku, Papua, serta sebagian Semenanjung Malaya dan Singapura, bahkan hingga wilayah Darwin (Australia).

Upaya penyatuan ini menjadi pusat kebijakan Majapahit selama periode keemasannya dan memperkuat posisi Majapahit sebagai salah satu kekuatan maritim terbesar di Asia Tenggara.

6. Kejatuhan Majapahit: Dampak Kematian Gajah Mada

Kejatuhan Majapahit mulai terlihat setelah kematian Gajah Mada pada tahun 1364. Meski penyebab pasti kematian Gajah Mada tidak diketahui, dampaknya terhadap kerajaan sangat signifikan.

Hayam Wuruk, yang sangat menghormati dan berhutang budi kepada Gajah Mada atas kontribusinya membawa Majapahit ke puncak kejayaan, merasa sangat terpukul dan menolak untuk menunjuk pengganti Mahapatih.

Keengganan Hayam Wuruk dalam menunjuk pengganti yang sepadan menyebabkan kekosongan kepemimpinan yang efektif, yang pada akhirnya mempercepat proses kemunduran Majapahit.

Kerajaan Majapahit tidak hanya menjadi simbol kebesaran Nusantara di masa lalu, tetapi juga meninggalkan warisan yang masih dirasakan hingga kini. Dengan mengetahui 6 fakta sejarah ini, kita dapat lebih menghargai peran penting Majapahit dalam sejarah Indonesia.

Semoga artikel ini memberikan wawasan dan inspirasi bagi Anda untuk terus menggali dan memahami kekayaan sejarah bangsa kita. Selamat menjelajahi sejarah Majapahit dan semoga pengetahuan ini memperkaya perspektif Anda tentang kejayaan Nusantara.

Also Read

Bagikan:

Tags